Fan Zhendong menyempurnakan dominasi China dalam tenis meja sesudah menjuarai nomor tunggal putra seusai mengakhiri perjalanan penuh dongeng Truls Moregard.
Sang pemenang dunia menumbangkan atlet tenis meja Swedia itu dengan 4-1 dalam final mendebarkan yang diwarnai dengan reli-reli sensasional.
Moregard yang berperingkat 26 dunia berusaha menjadi petenis meja luar Asia pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade sesudah rekan senegaranya Jan-Ove Waldner yang merebut emas Olimpiade Barcelona 1992.
Favorit ke-19 itu sudah mewujudkan rangkaian slot server Thailand kejutan dengan menumbangkan favorit utama dari China, Wang Chuqin, dalam babak 32 besar.
Melainkan apa daya, lawannya dalam final benar-benar Tangguh, walau merebut gim pertama dengan 11-7.
Melainkan empat gim selanjutnya, Moregard menyerah 9-11, 9-11, 8-11, dan 8-11.
Medali emas ini sendiri menjadi pembalasan untuk Fan, yang gagal dalam final tunggal putra pada Olimpiade Tokyo tiga tahun silam.
“Saya mesti mewujudkan hasrat aku dalam Olimpiade ini,” kata Fan seperti dikutip AFP. “Saya cuma mesti bermain sebagus mungkin.”
Dalam perebutan medali perunggu, andalan tuan rumah Prancis Felix Lebrun menumbangkan atlet Brazil Hugo Calderano 4-0 untuk menyampaikan medali pertama Olimpiade dari cabang tenis meja bagi Prancis
China merajalela dalam tenis meja. Tunggal putri mereka mewujudkan All-China final antara Chen Meng yang menumbangkan Sun Yingsha.
Wang dan Sun juga merebut medali emas ganda campuran.
Melainkan, absensi Ni di arena bergengsi itu, yang yaitu kali keenam dirinya tampil dalam Olimpiade, dan statusnya sebagai atlet tenis meja tertua dalam arena hal yang demikian, menjadi pandangan baru yang kuat bagi rekan-rekannya dan para penggemar di segala dunia.
Sesudah Sun Yingsha (23) meraih kemenangan telak dengan skor 4-0, Ni memberikan pelukan hangat kepada Sun, dengan wajah yang lebih bergembira daripada sang lawan, seperti seorang senior berpengalaman yang menampakkan kekagumannya pada seorang anak muda yang luar awam.
Sehari sebelumnya, Sun, bersama rekan setimnya Wang Chuqin, berjaya dalam babak final nomor ganda campuran, menumbangkan pasangan petenis meja Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) yang demikian itu tangguh dan menyabet medali emas Olimpiade pertama China di nomor hal yang demikian, yang menjadi sebuah penebusan atas kekalahan China di arena Olimpiade Tokyo 2020.
Dengan teknik left-handed, long-pimpled yang unik, Ni memiliki kemiripan dengan petenis meja putri dari RRDK, Kim Kum Yong, secara aktif menjadi rekan berlatih bagi pasangan China hal yang demikian, membantu mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi gaya permainan yang tak familier.